Rahina Buda Pon, Tilem katiga pinanggal 20 September 2017
Om Suastiastu, semoga semua berbahagia.
Berkaitan dengan Upacara Ngenteg Linggih di Pura Ratu Begawan Penyarikan di Balai Banjar Aseman, maka tepatnya hari ini dilaksanakan Upacara Melaspas, Netegan dan Pawintenan. Melaspas dalam bahasa Bali memiliki arti Mlas artinya Pisah dan Pas artinya Cocok, penjabaran arti Melaspas yaitu sebuah bangunan dibuat terdiri dari unsur yang berbeda ada kayu ada pula tanah(bata) dan batu, kemudian disatukan terbentuklah bangunan yang layak.Upacara melaspas bertujuan untuk membersihkan dan menyucikan benda ataupun bangunan ( wewangunan sebagai sarana pendukung di dalam suatu Upacara )secara niskala sebelum digunakan .
Sesuai dengan runtutan dan tradisi yang ada bahwa setiap proses kegiatan Upacara pastilah ada sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan di dalam pelaksanaan Upacara tersebut, jauh hari sebelumnya warga Br.Adat Aseman secara bergiliran ngayah membuat sarana pendukung (Wewangunan2 suci tempat banten) seperti membuat bale pemiosan, sanggar surya, panggungan, sarggar surya resi gana, linggih yaja mana lan tapini, linggih ida betara rare anggon, sanggar surya tawur,sanggar surya resi bujangga,bale pemiosan peranda tri sadaka,linggih Ida Betara Tirta,linggih ida betara sri serta yang lainnya.
Sebelum upacara dimulai, semua sarana pendukung dipasang satsat, ditancapkan orti setelah itu dilaksanakan upacara pecaruan yang bertujuan Nedunang Bhutakala /Mengundang sang Bhutakala serta Menghaturkan Labaan dan Mengembalikan ketempatnya masing-masing atau mengembalikan berbagai roh-roh yang tadinya tinggal atau mendiami bangunan tersebut ke tempat asalnya. Dan kemudian menghadirkan Dewa Ghana yang diyakini sebagai Dewa Rintangan artinya untuk menghalangi hadirnya roh-roh pengganggu., setelah itu baru dilanjutkan dengan Prosesi Melis yang mempunyai makna untuk menyucikan berbagai sarana yang terkait dengan pelaksanaan upacara di suatu Pura atau tempat suci seperti misalnya arca, pratima, pralingga dan perlengkapan upacara lainnya. juga memiliki makna nganyud sarwa mala ring gumi supaya Bhuana Agung dan Bhuana Alit bersih dan suci.
Setelah prosesi melis dilanjutkan dengan Upacara Melaspas Wewangunan serta Pawintenan,Upacara ini dipimpin oleh Ida Pedanda ring Gria Tegeh serta dibantu oleh para Jero Mangku di lingkungan Br.Aseman serta serati banten dan pengayah lainnya.Upacara dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga selesai. Dapat disimpulkan mengenai Upacara Melaspas menurut kami ialah memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar senantiasa memberikan perlindungan dan keselamatan pada bangunan serta sarana pendukung didalam kegiatan Upacara Ngenteg Linggih di Pura Ratu Begawan Penyarikan. Upacara berjalan sesuai dengan yang kita harapkan bersama.
Demikian informasi yang bisa disampaikan lewat media ini , semoga dapat bermanfaat untuk semeton. Jika terdapat penjelasan yang kurang lengkap atau kurang tepat. Mohon dikoreksi bersama. Suksma
Om Shanti Shanti Shanti Om
@doc.asemanabs2017
kontributor ; sei dokumentasi ( kt mustika,nym gunastra, wy gendra, nym surama)
panitia karya
team bendahara
sekeha shanti
ibu-ibu pkk sembari menunggu
dadong lombok
mangku desa lan mangku dalem desa
bpk pecalang
bpk pecalang
awali dengan ngenyitin penimpug
prosesi melis
prosesi melis
prosesi melis
prosesi melis
prosesi melis
Ida Pedanda Gria Tegeh Br.Banjaran, Abiansemal
kak ardi pengenter karya
prosesi pewintenan
prosesi pewintenan
prosesi pewintenan
prosesi pewintenan
Filed under: dharma wacana, info terbaru, Info Terkini, Ivent, acara, kegiatan, Umum | Tagged: abiansemal, br.aseman, melaspas, mewinten, netegan, ngenteg linggih | Komentar Dinonaktifkan pada Upacara Melaspas,Netegan lan Pawintenan [ Pura Ratu Begawan Penyarikan]
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.